cover
Contact Name
Sri Haryanto
Contact Email
manarulquran@unsiq.ac.id
Phone
+62286-321873
Journal Mail Official
manarulquran@unsiq.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Kalibeber Km. 03 Mojotengah, Wonosobo, Jawa Tengah
Location
Kab. wonosobo,
Jawa tengah
INDONESIA
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam
ISSN : 14127075     EISSN : 26154811     DOI : https://doi.org/10.32699/mq
Core Subject : Religion,
Manarul Quran adalah terbitan berkala ilmiah dengan nomor ISSN 1412-7075 (print), 2615-4811 (online) yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo, jurnal ini terbit sejak tahun 2001. Manarul Quran merupakan wahana desiminasi hasil riset dan kajian studi islam dengan fokus pada kajian dan hasil riset tentang Islamic Culture, Islamic Studies, Gender Studies. Al-Quran Studies, Islam and Science Integration, dan Al-Quran and Science Integration.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 14 No 1 (2014): Januari-Juni 2014" : 6 Documents clear
HUMANISME PENDIDIKAN PESANTREN Ngarifin Shiddiq; Sri Haryanto
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 14 No 1 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren sebagai pranata pendidikan ulama (intelektual) terus menyelenggarakan misinya agar umat menjadi tafaqquh fiddin dan memotifasi kader ulama dalam misi dan fungsinya debagai warasat al anbiya’.Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang cukup unik karena memiliki elemen dan karakteristik yang berbeda dengan lembaga pendidikan Islam lainnya. Elemen-elemen Islam yang paling pokok, yaitu: pondok atau tempat tinggal para santri, masjid, kitab-kitab klasik, kyai dan santri. Kelima elemen inilah yang menjadi persyaratan terbentuknya sebuah pesantren, dan masing-masing elemen tersebut saling terkait satu sama dengan lain untuk tercapainya tujuan pesantren, khususnya, dan tujuan pendidikan Islam, pada umumnya, yaitu membentuk pribadi muslim seutuhnya (insan kamil).Pesantren Sekarang ini, semakin diharapkan tampil dengan tawaran-tawaran kultural yang produktif dan konstruktif, serta mampu menyatakan diri sebagai pembawa kebaikan untuk semua, tanpa ekslusifisme komunal dan mengembangkan nilai-nilai humanism dalam pendidikan.
PLURALISME DALAM TASAWUF Nurul Mubin
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 14 No 1 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wahdatul Al-Adyan (kesatuan agama-agama) yang merupakan pandangan awal dari Al Hallaj pada dasarnya memandang bahwa agama yang dipeluk oleh seseorang merupakan hasil pilihan dan kehendak Tuhan, bukan sepenuhnya pilihan manusia sendiri. Oleh karenanya pandangannya bersikeras jangan sekali-kali mengajak seseorang kepada suatu agama, karena sesungguhnya itu akan menghalangi untuk sampai kepada tujuan yang kokoh. Tetapi ajaklah melihat asal atau sumber segala kemuliaan dan makna, maka dia akan memahaminya. Pandangan ini melihat bahwa wahdatul al-adyan memandang sumber agama adalah satu, yakni Tuhan yang sama, sehingga wujud agama hanya bungkus lahirnya saja.Berbicara tentang konsep yang satu dan banyak, kalangan sufi memulainya dari konsep wahdat al wujud (kesatuan wujud) yang merupakan kerangka pemahaman dari Ibnu Arabi sebagai kelanjutan dari pemahaman hululnya Al Hallaj. Tuhan tidak bisa dipahami kecuali dengan memadukan dua sifat yang berlawanan pada-Nya, bahwa wujud hakiki hanyalah satu, yakni al Haqq. Meski wujud-Nya hanya satu, Tuhan menampakkan diri-Nya (tajalli) dalam banyak bentuk yang tidak terbatas pada alam.
DINAMIKA PERTUMBUHAN PESANTREN (Melacak Akar-Akar Historis Perkembangan Pesantren di Jawa) Zaenal Sukawi; Sri Haryanto
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 14 No 1 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren telah ada di Indonesia sejak dua abad lalu dan tidak mengalami penurunan peran. Bahkan justru semakin eksis dan diminati masyarakat. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah pesantren dalam tiga dasa warsa terakhir.Jumlah lembaga pendidikan pesantren di seluruh Indonesia pada kurun waktu 20 tahun terakhir, berkembang sangat cepat. Pada tahun 2020 mendatang jumlah lembaga pesantren kemungkinan akan mencapai sekitar 25.000. Jumlah lembaga pesantren yang terus berlanjut tersebut disebabkan karena lembaga pendidikan pesantren inilah yang dengan cepat dapat memberikan santunan pendidikan bagi generasi muda pedesaan yang memerlukan pendidikan tingkat menengah dan tinggi. Di samping itu, dewasa ini juga banyak sekali generasi muda yang berlatar-belakang pendidikan pesantren berhasil menyelesaikan pendidikan guru di berbagai perguruan tinggi.Pesantren kini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pesantren tradisional dan pesantren modern. Sistem pendidikan pesantren tradisional sering disebut sistem salafi. Pondok pesantren modern merupakan sistem pendidikan yang berusaha mengintegrasikan secara penuh sistem tradisional dan sistem sekolah formal (seperti madrasah). Proses modernisasi pondok pesantren ini merupakan upaya untuk menyempurnakan sistem pendidikan Islam yang ada di pesantren.
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP (Long Life Education) Haryanto Al-Fandi
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 14 No 1 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan yang mengandung unsur-unsur pengajaran, latihan, bimbingan dan pimpinan dengan tumpuan khas kepada pemindahan berbagai ilmu, nilai agama dan budaya serta kemahiran yang berguna untuk diaplikasikan oleh individu (pengajar atau pendidik) kepada individu yang memerlukan pendidikan itu.Islam mengajarkan bahwa pendidikan tidak mengenal batas waktu. Setiap manusia harus senantiasa menempuh pendidikan atau mencari ilmu sepanjang hayatnya atau seumur hidupnya.
FIQH SOSIAL: PEMIKIRAN KH. MA. SAHAL MAHFUDZ Lutfan Muntaqo
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 14 No 1 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KH. Sahal Mahfudz (almarhum) merupakan sosok ulama dengan pemikiran kritis-transformatif. Sebagai seseorang yang lahir dan berkembang dari kalangan santri dan pesantren, Kiai Sahal tidak lagi diragukan keilmuannya terutama dalam bidang ilmu fiqh. Pengembaraan beliau di berbagai macam peradaban pesantren di Indonesia secara tidak langsung membentuk karakter kepribadian dan visi pemikiran yang terus digelorakan beliau. Salah satu pemikiran fenomenal beliau adalah fiqh sosial.Gagasan Fiqh Sosial, dalam tinjauan disiplin ilmu fiqh sendiri, merupakan hal yang cukup menarik, namun masih memerlukan pendalaman dan beberapa perangkat pendukung, terutama sosialisasinya di kalangan pesantren. Pematangan metodologis masih perlu dilakukan, seperti pada konsep taqlid manhaj itu sendiri, termasuk pola korelasi dalam menghadirkan fiqh sebagai etika. Begitu juga masalah pengambilan maslahat dan integrasi hikmah dan illat dalam qiyas perlu terus dimatangkan dalam kerangka metodologis.
DISKUSI ANTARA AL-SAIRAFI DAN BISYR IBN MATTA DI DALAM KITAB Al-MUQABASAT TENTANG PERSOALAN NAHWU (Sebuah Kajian Analitis mengenai Peran dan Pengaruh Logika dalam Kajian Linguistik Arab [Nahwu]) Muhammad Husni Arafat
Manarul Qur'an: Jurnal Ilmiah Studi Islam Vol 14 No 1 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : LP3M Universitas Sains Al Qur'an

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk dapat berkomunikasi dengan dunia sekitar dan dunia lain (baik sebangsa setanah-air maupun dengan bangsa lain), manusia diharuskan menggunakan sebuah perantara. Media perantara dapat dikatakan sebagai sebuah keniscayaan. Perantara tersebut tidak lain adalah Bahasa (ing. language; ar. lughah). Bahasa, sebagai media komunikasi manusia, di dunia ini beragam, selaras dengan keragaman ruang dan waktu yang melatar-belakangi bahasa tersebut. Beberapa diantaranya adalah bahasa Indonesia (Melayu), bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Jerman, bahasa Persia, bahasa Yunani, bahasa Latin, bahasa Arab, bahasa Urdu dan lain-lain.Bahasa Arab adalah salah sekian diantara bahasa yang ada di dunia ini. Bahasa tersebut memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya

Page 1 of 1 | Total Record : 6